Tentang Kita: Luka
September, 21-09-2022
Aku pikir aku tak akan pernah mengingatmu lagi
Aku kira namamu juga tlah mati berikut jasadmu yang telah bersemayam di perut bumi
Aku duga tentang kita hanya ada di sehelai akta
Baru kusadari,
Bahwa tentangmu masih terpatri
Entah di mana?
Yang jelas, hari ini rasa rindu menghampiriku
Oh, tidak. Itu bohong
Sekuat upaya kusembunyikan rindu
Semakin menggebu rindu itu bertalu
Di sini
Dalam dadaku
Berdesir-desir
Benar, aku tak bisa berdusta lagi
Aku merindukanmu
Aku memang belum pernah mencintaimu,
Sebab engkau tak beri aku kesempatan untuk itu
Itulah mengapa
Aku tak pernah menganggapmu ada
Walau hakikatnya wujudku tercipta karenamu
Aku bingung, kenangan mana yang dapat aku singgahi
Agar rindu tak perlu sesesak ini
Kenangan yang mana?
Tolong beritahu aku
Sebab yang teringat hanya bekas koreng
Di sini, di situ dan di tempat-tempat yang pernah kita lalui
Apa aku harus merobek koreng-koreng lama itu lagi?
Lalu, setelah itu menjahitnya kembali
Oh, sakitnya akan terasa tiga kali
Merobek, menjahit lalu menikmati luka itu hingga kering lagi
Ah, tak mengapa …
Aku rela
Agar aku bisa mengingat kenangan kita
Tentang luka
Sekali lagi kuakui
Aku merindukanmu